IKATAN KIMIA

1. IKATAN KIMIA
    Ikatan kimia adalah gaya yang bekerja pada penggabungan atom-atom atau ion-ion, sehingga keadaannya lebih stabil.

2. KONSEP IKATAN KIMIA
  Ikatan kimia merupakan interaksi antar atom-atom yang berikatan sehingga terbentuk suatu molekul
  Ikatan kimia menggambarkan cara atom-atom bergabung membentuk molekul, senyawa atau ion.
  Ikatan kimia merupakan daya tarik-menarik antara atom yang menyebabkan suatu senyawa kimia dapat bersatu


        Terjadinya Ikatan 
         Ikatan antar atom dapat terjadi karena ada interaksi elektron antara atom yang satu dengan yang lain sehingga terbentuk suatu molekul, senyawa atau gugusan atom. 
         Untuk mencapai kestabilan, atom-atom unsur saling mengadakan ikatan yang disebut Ikatan kimia. Pembentukan ikatan kimia dapat terjadi berdasarkan serah terima atau pemasangan elektron, bergantung pada jenis unsur yang berikatan.
Peranan elektron dalam ikatan kimia
Menurut Lewis (Teori oktet)
Atom-atom unsur memiliki kecenderungan ingin stabil seperti gas mulia terdekat yang memiliki susunan 8e pada kulit terluar ( oktet ), kecuali helium dengan 2e pada kulit terluar ( duplet ).
Tabel konfigurasi elektron Gas Mulia (VIIIA)

C.    Kecenderungan unsur melepas atau menerima elektron


      1.      Melepas Elektron

a.       Kecenderungan melepaskan elektron terjadi pada unsur logam yang mempunyai energi ionisasi relatif kecil (bersifat elektropositif).
b.      Atom unsur logam cenderung melepas elektron valensinya membentuk ion +x dengan x = nomor golongan utama.
c.       Atom-atom melepaskan elektron agar elektron valensinya menjadi 8 (oktet) atau agar elektron valensinya menjadi 2 (duplet), seperti gas mulia (golongan VIIIA/ gas inert).
d.      Atom yang melepas elektron dari golongan IA dan IIA
e.       Atom yang menangkap elektron dari golongan IVA, VA, VIA, VIIA
f.       Gol IA  à elektron valensi = 1 à melepas satu elektron, membentuk ion +1,
a.       yaitu: Li+, Na+, K+     
g.      Gol IIA à elektron valensi = 2 à melepas 2 elektron
a.       membentuk ion +2
b.      yaitu: Mg+2, Ca+2, Sr+2, Ba+2, Ra+2
Contoh OKTET
         11Na (2. 8. 1)  à  ion Na+ (2 . 8)  melepas 1e               
         19K (2.8.8.1)   à melepas 1 elektron
                                     à ion K+: 2.8.8     sesuai  struktur 18Ar
         12Mg (2. 8. 2)  à  ion Mg2+ (2 . 8) melepas 2 e
         20Ca (2.8.8.2)  à melepas 2 elektron
                                    à ion Ca+2 : 2.8.8     sesuai  struktur 18Ar
2.      Menangkap Elektron
a.       Pencapaian kestabilan dengan menangkap elektron dilakukan oleh unsur non logam karena mempunyai afinitas elektron atau kelektronegatifan yang relatif besar (bersifat elektronegatif).
b.      Atom-atom menyerap / mengikat elektron supaya memiliki elektron valensi 8 (oktet) atau 2 (duplet) seperti gas mulia (gas inert/ golongan VIIIA).
Contoh
         9F (2.7)   +  1e   à ion F-  (2.8)            struktur Ne
         8O (2. 6)  +  2 e  à  ion O-2 (2 . 8)        struktur Ne
         16S  (2.8.6)  + 2 e à ion S-2  (2.8.8)      struktur Ar
         7N (2. 5)  +  3 e  à  ion N-3 (2 . 8)         struktur Ne
D.    ELEKTRON VALENSI
- Elektron valensi berperan pada pembentukan ikatan antar atom dalam membentuk senyawa. Sehingga sifat kimia unsur banyak ditentukan oleh elektron valensinya.
- Elektron valensi pada suatu atom digambarkan dengan lambang titik ( . ) atau silang kecil ( x ) disebut struktur Lewis.
Macam-macam ikatan kimia berdasarkan cara atom dari berbagai unsur untuk mencapai kestabilan.
1.      Ikatan ion
2.      Ikatan kovalen:
       a.       Ikatan kovalen rangkap (dua dan tiga)
       b.      Ikatan kovalen polar
       c.       Ikatan kovalen nonpolar
       d.      Ikatan kovalen koordinasi

1.      Ikatan ion
       Ikatan ion adalah ikatan kimia yang terjadi antara unsur logam dan nonlogam dengan cara serah terima elektron valensi sehingga terjadi ion positif dan negatif yang berikatan dengan gaya elektrostatis.
Elektrostatis adalah gaya yang timbul pada dua benda yang memiliki muatan listrik statik.Elektrostatik adalah cabamg fisika yang berkaitan dengan gaya yang dikeluarkan oleh medan listrik statik (tidak berubah/bergerak) terhadap objek bermuatan yang lain.
Misal:
Logam IA dan IIA (kecuali H dan Be) dengan nonlogam VIA dan       VIIA
Logam IA dan IIA (kecuali Be, Mg) dengan H
Contoh : Pembentukan NaCl dari unsur natrium dan klorin dapat digambarkan dengan rumus elektron ( rumus Lewis ) sebagai berikut :

Serah terima elektron, jika menyumbang atau melepas elektron maka disebut ion positif, sedang yang menerima elektron disebut ion negatif

-  Terjadi gaya coloumb, gaya yang diakibatkan pertukaran ion + dan –

-   Na memiliki elktron valensi 1 dan cl memiliki elktron valensi 7, maka akan lebih mudah melepaskan satu daripada mencari 7

-  Cl akan lebih mudah mencari satu daripada melepas 7

Contoh:

Bagaimana ikatan ion yang terjadi antara unsur K dan O ?

Jawab:

         19K = 2.8.8.1 à K+

         8O = 2.6 à O2-
K  à e + K+ ) x2
2e + O   à O2-
2K + O  à 2K+ + O2-  à K2O
-          K memiliki elektron valensi 1 dan O memiliki elektron valensi 6
-          Unsur K akan lebih mudah melepas 1 ion agar stabil dari pada mencari 7. maka K kelebihan 1 elektron jadi berion Positif
-          Unsur O akan lebih mudah mencari 2 daripada melepas 6, maka O kekurangan 2 elktron jadi berion negatif
-          Maka disini, K butuh 2 unsur agar menjadi 2 elktron sehingga dapat berikatan dengan O yang butuh 2 elektron

2.      Ikatan kovalen
-          Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron yang berasal dari atom-atom yang berikatan. Ikatan ini terjadi antara unsur nonlogam dengan nonlogam yang sama-sama ingin menangkap elektron.
Contoh :
-          Pada senyawa FCl
-  Perhatikan elektron ikatan ( bonding electron ) yang berada di antara F dan Cl. Pasangan elektron ikatan ini berasal dari F dan Cl. Sepasang elektron ikatan tersebut digunakan bersama sehingga setelah berikatan elektron valensi kedua atom “seolah-olah” menjadi 8 ( oktet ) seperti gas mulia.
a)      Ikatan Kovalen Rangkap
      •  Ikatan ini melibatkan pemakaian bersama lebih dari satu pasang elektron oleh dua atom yang berikatan.
        Ikatan kovalen rangkap/ganda dibedakan menjadi dua yaitu ikatan kovalen rangkap dua dan ikatan kovalen rangkap tiga.
b)     Ikatan kovalen rangkap dua
      Contoh:
      ·          Ikatan antara dua atom oksigen membentuk molekul O2

·          Contoh ikatan rangkap dua yang lain: CO2
c)      Ikatan kovalen rangkap tiga
       Contoh :
       •         Ikatan antara atom oksigen dengan atom nitrogen dalam molekul NO
   Ikatan ganda tiga yang dimiliki N2(g) sangat kuat sehingga di udara N2 sulit bereaksi, N2 merupakan unsur terbanyak. N2 keluar masuk tubuh manusia tanpa mengalami perubahan kimia. Pada suhu dan tekanan tinggi N­2 baru bisa bereaksi membentuk senyawa.
d)     Ikatan Kovalen Polar
        Jika dua atom ( dwiatomik ) yang berbeda berikatan kovalen, maka molekulnya memiliki kutub (positif dan negatif), disebut polar. Hal ini akibat momen dipol.
      Momen dipol ialah perkalian jarak ikatan antar atom yang berikatan dengan perbedaan keelektronegatifan antar dua atom yang berikatan. Makin besar momen dipolnya, makin polar senyawanya. Senyawa yang memiliki momen dipol nol (0), disebut senyawa non polar.
         Molekul polar memiliki bentuk molekul ( struktur ruang ) yang tidak simetris : atom yang elektronegatifitasnya besar tidak berimpit dengan atom yang elektronegatifnya kecil. Sehingga seakan-akan molekul tersebut bermuatan.
memiliki pasangan elektron bebas ( bila bentuk molekul diketahui ) atau memiliki perbedaan keelektronegatifan.
CIRI–CIRI SENYAWA NON POLAR : tidak larut dalam air dan pelarut polar lain. tidak memiliki kutub + dan kutub – , akibat meratanya distribusi elektron
         Ciri-ciri ikatan kovalen polar:
1.      Senyawa poliatomik simetris yang memiliki atom pusat berpasangan elektron bebas ( lone pair electron ) selalu polar à punya PEB
2.      Hal ini karena pasangan elektron bebas lebih kuat dibanding pasangan elektron ikatan sehingga menimbulkan elektronegatifitas yang besar. Beda nilai elektronegativitas ≤ 1,7
3.      Contoh : H2O, NH3



                                         PEB: Pasangan elktron bebas




H berion +1 (memiliki elektron valensi 1) dan O berion 2- jadi butuh 2 H, kanelektron valensi O 6 jadi kuran 2 elektron agar stabil

e)      Ikatan Kovalen Nonpolar

Ciri-ciri ikatan kovalen nonpolar:

1. Molekul dwiatomik yang sama selalu simetris dan selalu Nonpolar.
Hal ini karena elektron ikatan tertarik ke dua arah dengan kekuatan tarikan ( elektronegatifitas ) yang sama besar.







  Contoh : H2, O2, F2


















2. Simetri poliatomik memiliki atom pusat tanpa elektron bebas selalu non polar

























Contoh : CCl4, CH4, CO2, SF6, PCl5









H berion +1, sedang C -4





f)       Ikatan Kovalen Koordinasi
        Ikatan Kovalen Koordinasi adalah ikatan kovalen yang terjadi jika pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari salah satu atom yang berikatan, sedang atom yang lain tidak ikut menyumbang.
Contoh : H3O+, N2O, SO2, SO3, H2SO4, NH4+


H+1 dan O-2, 9 elektron lebih 1 elektron, berion (+), H satu tidak menyumbang































































Comments

Popular posts from this blog

MATERI, UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN

STOIKIOMETRI 1

ATOM DAN PENYUSUNNYA